Percaya dan Bekerja Keras
Manusia
Mansia berbagai macam sifatnya. Tapi....
kalu menurut keinginannya menurutku dibagi menjadi dua.
Yang pertama manusia yang rela menderita
dulu untuk mencapi kebahagiaan dan kesuksesan.
Yang kedua manusia yang tidak mau
bersusah-susah untuk mencapai keinginannya.
Ada dua orang pegawai kantor yang
dipindahkan tugas ke luar negeri.
Mereka berdua bekerja di bidang yang
sama dan dari perusahaan yang sama.
Pekerjaan mereka di negara itu sungguh
berat. Mereka harus bekerja seharian penuh, rumah mereka yang jauh dari kantor
tempat mereka bekerja, orang-orang disiplin dari perusahaan itu di tambah iklim
panas yang berbeda jauh dengan iklim mereka di negara asal.
Orang pertama, tidak pantang menyerah. Ia percaya mimpinya akan terwujud dan ia selalu bertekad akan melakukan sebaik mungkin dan semampunya. Tiap pagi dia
bangun sangat pagi agar tidak terlambat datang ke tempat kerjanya menggunakan
kendaraan umum, ia selalu berusaha memperbaiki salahnya bila dimarahi atau di
kritik oleh atasannya, dia tak pernah mengeluh akan apapun itu. meskipun ia
jauh dari keluarga, teman-temannya, meskipun dia mngalami kesusahan dan kadang kelelahan
karna tugasnya yang benar. Prinsip hidupnya semua mimpi harus dengan kerja
keras. Kita harus rela menderita kemudian bersenang-senang atas kerja kerasnya.
Orang yang kedua, ia kelelahan dengan
tugasnya di negara tugasnya, dan memilih berhenti dari pekerjaannya. Dia
terlalu lelah mendengar atasannya yang memarahinya bila terlambat atau
pekerjaannya salah. Dia lebih memilih mencari pekerjaan lain dan berhenti dari
pekerjaan ini. Lagipula dia sudah sarjana dari universitas unggulan, pasti akan
mudah mendapatkan pekerjaan lain. Dia ingin mendapatkan pekerjaan yang sepadan
dengan gelarnya dan di tempat yang nyaman.
Si orang pertama mempunyai banyak teman
karna sifatnya yang ramah dan bekerja keras. Dia bahkan menjadi pegawai teladan
di kantor itu. Akhirnya si orang pertama yang selalu berusaha itu ingin membuka
sebuah perusahaan kecil, sedikit demi sedikit dia bangun perusahaan itu dengan
kerja keras dan meminjam uang ke bank karna dana tabungannya belum cukup.
Dia
masih bekerja di perusahaan itu sampai perusahaan mungil miliknya rampung. Setelah
perusahaannya selesai di bangun dia promosi kesana-sini seorang diri. Pertama-tama
dia gagal, dia rugi dan meminjam uang lagi. mendapat hinaan dari teman
perusahaannya yang menganggapnya bodoh menyianyiakan pekerjaannya yang menjamin demi perusahaan
miliknya sendiri yang belum tentu sukses. Tapi dia tidak peduli, dia yakin dia
pasti bisa, dia menanamkan dan meyakinkan dalam dirinya bahwa harus bekerja
keras lebih dari semua yang sudah dia lakukan sebelumnya.
Suatu hari saat di jalan dia melihat seorang
kakek tua di jalan sedang bersandar ke tembok sambil memegangi dadanya. Kakek tersebut
sepertinya kelelahan atau penyakitnya kambuh dia tidak tahu pasti. Dia bertanya
pada kakek itu, apa yang sedang terjadi tapi kakek itu tetap memegangi dadanya
yang sepertinya sesak itu. dia lihat uang di kantongnya tersisa hanya beberapa
sen, dan ini untuk makan siangnya hari ini, tapi ini juga cukup untuk mengantarkan
kakek tua itu sampai ke rumah sakit.
Tak punya pilihan lain dengan sigap ia
menyetop sebuah taksi yang lewat dan menggendong kakek itu ke dalam. Si kakek
itu tiba di rumah sakit dengan selamat karna pertolongan orang itu. si kakek
itu berterimakasih banyak pada orang itu.
Kakek : “terimakasih kamu sudah
menyelamatkan nyawaku, kira-kira apa yang dapat aku beri untuk kebaikkanmu
padaku.”
Lelaki “ “tidak kek, aku tidak meminta
apapun, cukup kakek sembuh dan tidak terjadi kejadian seperti tadi, aku sudah
senang kek.”
Kakek: “tidak aku tidak mau berhutang
budi kepada siapapun, apalagi kau telah menyelamatkanku, siapa namamu nak?”
Lelaki: “ nama saya Edmund Holmes”
Kakek : “ Nama saya Edward Johnson.”
Betapa kagetnya lelaki itu mendengar
nama kakek itu, ternyata kakek itu adalah seorang pengusaha terkaya di negara
ini, dan dia baru saja menyelamatkan nyawa pengusaha terkaya itu.”
Kakek: “Kau pasti tahu kan siapa aku,
dan aku pun pernah mendengar nama mu beberapa kali di surat kabar, kau baru saja
membuka usaha bukan? Begini saja karna kau telah baik, aku akan meberikan satu
dari perusahaanku kepadamu dan perusahaan kecilmu itu akan ku promosikan.”
Lelaki: “Terimakasih banyak Pak, aku
tidak tahu harus berbuat apa untuk mebalas kebaikkan bapak kepada saya.”
Kakek: “Tidak perlu, aku yang harusnya
berterimakasih, kalau aku mati tadi istriku akan hidup sebatang kara esok, mau
kah kau ku angaap sebagai anakku?”
Akhirnya si orang pertama itu menjadi
pengusaha kaya muda, itu semua berkat kerja keras, penderitaan,kebaikannya,
ketulusannya. Yang terpenting adalah dia pantang menyerah dan rela mengorbankan
apaun untuk kebahagiaannya.
Sedangkan pria kedua, harus puas bekerja
di sebuah perusahaan kecil, sebagai staff biasa dengan gaji pas-pasan karna
usahanya yang pas-pasan.
Inti dari cerita ini dengan kerja keras,
kita bisa mendapatkan apa yang kita mau, usaha dan melakukan yang terbaik. Tidak
peduli orang mencibir kita. Hidup adalah tantangan. Dan tantangan akan membuat
hidup kita lebih berarti. Tantangan membuat kita terpacu menghadapi semua
rintangan,
Tanamkan di diri kalian, aku mau
berusaha. Aku mau menggapai mimpiku. Aku akan bekerja keras demi itu.
Komentar
Posting Komentar