hubungan yang mati

Aku kira mengenalmu dan mempercayaimu  adalah kesalahan terbesarku.

ternyata salah, kesalahan terbesarku adalah mempertaruhkan hidupku di tanganmu...


kadang, aku berfikir. 

setidakpantas itu kah aku untuk mendapatkan apa yang kau janjikan?

setidakpantas itu kah aku untuk diperjuangkan?

setidakpantaskah aku menjadi manusia hingga kamu melakukan apapun semamu dan tidak bertanggungjawab atas apapun yang kau ucapkan.


Fakta, atau kebohongan, rencana atau janji palsu aku tidak tahu lagi bedanya.


Lantas bagaimana dengan aku?apa yang harus aku lakukan?


kalau untuk berkomunikasi denganku saja kau tidak mau apalagi untuk mendiskusikan masalah yang ada. Membujuk dan meyakinkan aku saja kau tidak pernah. kamu pergi dan merasa benar.


pergi, berlalu dan menyalakan api di puntung rokokmu. menurutmu dengan melakukan itu masalah selesai, bukan?


apa yang harus aku lakukan dan kuharapkan darimu?

apakah aku tidk pantas bahagia dan harus menanggung beban ini seorang diri?



aku ingin merasakan kebahagiaan sedikit saja, atau mewujudkam satu saja rencanamu yang bukan akal-akalan semata.

aku muak sampai mau mati rasanya setiap kau mengucapkan janji lagi dan lagi.


kamu tidak pernah bertanya bagaimana perasaanku.

atau sekedar berkerjasama berkoordinasi menyelesaikan masalah.



selalu aku yang mencari jawaban.

selalu aku yang berkorban.


kamu tidak peduli dengan apapun yang terjadi dan kuhadapi.

bagaimana tertekannya aku dengan semua keadaan yang kau ciptakan ini.


Aku terus mencoba mengertimu.

mencoba diam dan menghargaimu sebagai pasangan.

yang tidak tau arah dan tujuan.



aku seperti hidup seorang diri.

mungkin sudah saatnya aku pergi. 


karena kau yang tidak ingin melihatku lagi yang katamu tak pernah menghargaimu.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

A message to myself

Tips Jalan-jalan di Belanda

Percaya dan Bekerja Keras