Sang Perempuan



suatu hari terkisahkan ada seorang perempuan SMA, 16 tahun. yang setahun terakhir selalu tertawa, selalu bahagia, selalu semangat ketika berangkat ke sekolahnya. selalu punya alasan untuk bertemu temannya tiap-tiap hari karena ternyata sudah 1 tahun mereka sekelas  sehingga sangat kompak satu sama lain.

ini merupakan tahun ketiganya di SMA, yang katanya merupakan masa-masa paling indah.. tapi semua kata indah itu berubah, karena dia dihadapkan dengan kenyataan bahwa dia dan teman-temannya akan segera menghadapi UN yang katanya 20 paket soal ber-BARCODE!!!!

Hari-hari berjalan seperti biasa di smester pertama. tapi semuanya seperti berlalu cepat.. sangat cepat hingga akhirnya smester 2 dan beraneka ragam ujian-ujian di depan ata sudah hampir sampai..

satu sama lain murid di kelas itu saling menyemangati, saling membantu satu sama lain saat ada pelajaran yang kurang dimengerti. walaupun masih ditemani sedikit candaan dan kegilaan-kegilaan lainnya dari mereka yang sangat manis.

hari-hari sebelum UN sekolah perempuan itu beredar berbagai macam isu yang buruk sampai pada yang paling buruk!!! hingga kelas perempuan itu juga lumayan heboh. tapi apa boleh buat UN tidak bisa dielak dan akhirnya tiba..............


tapi lucunya hari-hari UN mereka jalani dengan strategi hasil rapat antara teman-teman sekelas, yang tidak bisa diceritakan disini... (SKIP)

UN pun berlalu, foto booklet yang sempat jadi kontroversi antar kelas maupun intra kelas pun berlalu, tapi tidak dengan kegiatan saling menyemangati satu sama lain…
Pengumuman Penerimaan mahasiswa jalur undangan pun tiba, beberapa murid di kelas perempuan itu ada yang lolos dan ada yang tidak.. yang tidak lolos semakin gencar les untuk menghadapi ujian tulis masuk PTN..

Termasuk si perempuan yg tadi, dia mengikuti pelajaran tapi tidak terlalu fokus, hasil Try Out nya tiap bulan pun lumayan dan selalu lolos universitas pilihan pertama atau keduanya.. Karena dia kurang tekad dan kurang mendalami setiap pelajaran yang dihadapkan, walaupun dia mengikuti bimbel akhirnya ujian itu tiba, hari pertama ujiannya lancar, tiba-tiba hari kedua dia kelabakan sendiri, karena tidak bisa mengisi satupun soal kimia karena BLANK‼‼!
Akhirnya perempuan itu akhirnya pasrah, tidak masuk universitaspun tidak apa-apa, karena keluarganya menyuruhnya untuk masuk pendidikan lain, bukan perguruan tinggi..
Pengumuman pun tiba, ternyata memang perempuan itu belum berhasil, teman-temannya ada yang berhasil ada yang tidak, ada yang keterima di politeknik, ada yang mencoba USM PTN, ada yang masuk swasta, ada yang mencoba tahun depan, ada yang mendapat kerja, dll.
Sedangkan perempuan itu bingung, dia tidak mencoba satupun perguruan swasta, pernah suatu saat dia hampir mau mencoba mendaftar ke perguruan tinggi swasta jurusan pertambangan dan mineral. Tapi akhirnya dia urungkan karena tidak enak ke orangtuanya sudah 2 bulan menganggur dan tidak ada hasil yang terjadi dan terus menghabiskan uang orangtua untuk keluar bersama teman-temannya.

Walaupun akhirnya dia mendaftar PTK. Karena waktu itu ada sebuah perguruan tinggi kedinasan yang pada saat itu adalah hari terakhir membeli formulir dan mendaftar online.
Sebenarnya sudah lebih satu minggu lalu dia disarankan temannya untuk daftar, tapi karena dia takut sia-sia tidak di terima dan PTK tersebut sangat banyak peminatnya dia takut mendaftar pun akan sia-sia.. Dia mendaftar hampir pada saat pendaftaran ditutup, dia segera menelepon saudaranya untuk mengantarnya ke bank. Dan untungnya bank belum tutup

SKIP SKIP SKIP
Perempuan itu kini sudah 17 tahun!!
Akhirnya dia keterima di PTK tersebut, dan tidak jadi mengikuti pendidikan yang disarankan oleh seluruh keluarganya…

Dia  mengikuti ospek, berkenalan dengan teman-teman dari seluruh Indonesia,  menetap disana, dan mencari teman baru..
Hingga akhirnya dia sadar, dia merindukan teman-temannya di tempat asalnya. Terlalu banyak kenangan dan kehangatan yang tertinggal dan tidak bisa dibawa olehnya ke tempatnya sekarang.

Perempuan itu merasa kesulitan yang amat sangat untuk mendapatkan teman yang cocok, semuanya terasa agak egois dan kadang susah diajak berbagi seperti temannya dulu..
Perempuan itu akhirnya mengeluh dan terus mengeluh. Mulai dari pelajaran hingga semua hal dari hal kecil sampai hal terbesar..

Padahal intinya ada pada diri dia sendiri. Dia yang pemikirannya kekanak-kanakan, dia yang terlalu egois padahal temannya ada keperluan lain, atau bahkan dia yang tidak mau membuka diri terlalu banyak seperti saat dia membuka diri dengan temannya yang dulu…

Tapi satu yang pasti Perempuan egois itu benar-benar merindukan teman-temannya! Sungguh!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

A message to myself

Tips Jalan-jalan di Belanda

Rindu Bercengkerama