Memahami Diri
Sudah
setahun saya membuang waktu bahkan lebih.
Membuang waktu
yang ku maksud diawali dengan kembali berkomunikasi dengan orang yang salah pada 2018 (padahal
pada awalnya, aku pun sebenarnya tidak mau membuka diri padanya).
Tapi siapa yang
tahan jika komunikasi, sekedar jalan, nge giggs, nonton film intens dilakukan..
Saya juga merasa dia cukup memberi perhatian dalam periode waktu yang lumayan lama.
Saya juga merasa dia cukup memberi perhatian dalam periode waktu yang lumayan lama.
Saat itu jujur
saya tidak ada perasaan apapun kepadanya hingga akhirnya aku berfikir
sepertinya kami cocok dan saling membutuhkan satu sama lain.
Hari berlalu,
waktu berjalan seperti biasa hingga akhirnya terkuak dia sama perempuan lain.
Bohong kalau
saya tidak sakit hati,
Aku terlalu mudah
percaya.
Lebih tepatnya
terlanjur menikmati waktu yang berjalan tanpa kejelasan dan terlambat menyadari
bahwa dia tidak menceritakan hidup nya yang sebenarnya.
Saya akui, saya
perempuan yang judes dan menyebalkan.
Mungkin tanpa
saya sengaja, saya pun sering juga menyebalkan ke orang itu~~
Teman-teman saya
pasti memahami sifat saya ini tapi at the same time my friends know well my every
sincere heart to them.
Saya tipe orang
yang bakal melakukan apa saja demi keluarga, teman dan orang yang saya sayangi
bahkan seringkali saya lebih pedulikan mereka dari pada diri sendiri,
Jadi kalau
ditanya bagaimana keadaan saya saat itu?
Rasanya sangat menyesal dan seakan tidak rela memberi segala kebaikan ke orang tersebut.
Pikiran menjadi jahat seperti setan L
Kebaikan saya malah jadi seperti kebodohan L
Sedih.
Sedih yang sulit
dijelaskan.
Waktu berlalu~~
butuh waktu
untuk menyembuhkan hati yang tak menentu itu.
saya juga malas
bertemu untuk bertemu orang itu bahkan untuk bertegur sapa sekarang juga
enggan.
Teman-teman
datang menghibur~~
Orang-orang yang
datang di kehidupan pun tidak saya tanggapi.
Flashback di Tahun
2019 jika ku ingat-ingat kembali banyak yang datang di kehidupan, yang paling
saya ingat
- seorang
pengusaha yang lebih muda dari saya
- seorang dari
masa lalu yang datang lagi
- seorang yang
dari tahun 2018 dan tetap baik terharu bgt asli....
dan masih
beberapa orang yang tidak bisa saya sebutkan karena takutnya saya yang kepedean.
Tapi tidak
satupun yang akhirnya mampu terjalin.
Sok cantik?
pilih-pilih?
Bukan.
Tapi aku bingung.
Tidak percaya
diri.
Lelah.
Bukan juga aku
tidak mencoba….
Ternyata untuk
menerima seseorang menjdi lebih sulit.
Pada waktu itu yang selalu tertanam di otak: “aku harus bahagia.”
Di Tahun 2019
benar-benar seperti orang yang berusaha mencari kebahagiaan.
Makan yang saya
suka.
Minum yang saya
suka.
Pergi ke tempat
yang saya suka.
Bertemu teman
sepulang kerja tuk bercerita agar tidak merasa sendiri.
Menonton festival
musik yang saya suka.
Menonton pertandingan
olahraga secara langsung.
Intinya saya
benar-benar melakukan yang saya suka sepuasnya lebih dari yang saya lakukan di
tahun 2018.
kembali ke pembahasan dengan orang itu..
Apakah saya yang salah mengartikan segala perhatian dan kebersamaan?
Saya punya banyak teman laki-laki.
Apakah saya yang salah mengartikan segala perhatian dan kebersamaan?
Saya punya banyak teman laki-laki.
Saya tahu persis
bagimana berteman dengan laki-laki.
Jadi kalau orang
itu berpikir saya yang telalu baper.
Saya tegaskan lagi.
Friends wouldn’t
do those things intensely in the long time!
And if he thinks
we’re friends, why didn’t he tell me about the girl?
That’s what
friends for, right?
Good friends know each other's life story..
Good friends know each other's life story..
I’d give my 100%
support if he did that.
Sekarang juga
saya tantangin datang ke hadapan saya kalo masih ga ngerasa
bersalah.
CIH~
Menyesalkah?
Sangat menyesal karena saya menyia-nyikan
waktu dan semua hal tersebut membuat kelanjutan hidup makin rumit.
banyak teman saya yang saya kenalkan juga pada orang itu...
banyak teman saya yang saya kenalkan juga pada orang itu...
Dan yang paling gila adalah saya tahu karena dia update tiket nonton di IG story.
Saat itu kita masih
chat dan saya lagi di luar kota.
Minta maaf?
Tidak.
Berapa bulan
setelahnya baru dia chat.
See?
Betapa anehnya orang itu tuk dipahami.
Tapi bukan
berarti saya langsung galau maksimal karena karena orang ini.
Saya hanya terlalu menyesal ini semua terjadi dan berdampak terhadap kepercayaan saya kepada orang.
Setelah hal itu terjadi aku sungguh menikmati hidup dan waktu dengan teman.
Bertemu
orang-orang baru, berkenalan.
Bohong kalau saya
berkata tidak ada laki-laki yang saya suka.
Tapi saya lebih
hati-hati untuk memulai yang baru.
Jadi untuk
siapapun yang muncul di kehidupan saya nanti.
Mohon bersabar
dan terima saya yang memang agak aneh ini karena saya pun masih berusaha memahami diri sendiri....
Penghujung
Triwulan I 2020,
Cimahi yang lagi
hujan,
Ibeth.
Komentar
Posting Komentar